Aku

                                                                              "ibu kenapa kita miskin?". Aku tanya ibu sedih. Dengan senyum bijaksananya ibu menjawab "karena Allah sayang kita". Aku merengek tidak terima "jika Allah sayang kita, kenapa kita tidak diberikan kecukupan oleh Allah?", temen - temen ku bisa naik mobil ke sekolah. Punya pakaian yang bagus ". Ibu membelai hijabku" itu karena mereka rajin mengambil perhatian Allah "trus aku protes lagi" mereka tidak pernah shalat bu, bahkan kedua orang tua nya sibuk bekerja ". Lagi-lagi ibu tersenyum," nak, kita hanya manusia biasa. Pandangan kita hanya terbatas sebagai manusia. Kita tidak pernah tahu apa yang dilakukan orang lain termasuk temanmu. Mungkin di mata kita dia tidak pernah shalat tapi kita tidak pernah tahu aktivitas mereka di belakang kita. Mungkin mereka rajin sedekah atau mungkin shalat nya di belakang kita. Dia tidak riya sayang "." gak mungkin bu dia shalat, orang setiap adzan dia malah pergi ke kantin sekolah, pernah suatu kali aku ajak dia shalat. Alesannya macam - macam bu". Aku mencoba membenarkan argumenku.  Ibu hanya tersenyum simpul.   
                                                                            "istidraj. Istidraj adalah kesenangan yang diberikan di dunia. Atau siksaan berwujud kenikmatan . Bla... Bla... Bla. Pak umar menjelaskan padaku. Pak umar seorang guru agama yang sangat bersahaja, pembawaannya lembut dan sopan tapi sayang dia belum menikah. Hihi padahal pak Umar menginjak 30 tahun, tahun ini. Oh andaikan saja pak Umar mau dengan ku. 
                                                        Plak!!!! Bicara apa aku ini.  Aku menyadarkan diri dari lamunanku.  Aku pulang ke rumah, ku dapati ibu sedang menanak nasi di dapur. Asap dari tungku kayu bakar membumbung tinggi memenuhi seisi ruangan. Karena menggunakan kayu bakar, dapur kami tampak menghitam dari asap tersebut.                                                             Kemiskinan tak membuatku patah

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nek! Kalau Nanti Aku Sembuh, Aku Berangkatkan Nenek Naik Haji

  Aku baru tahu toksoplasma itu penyakit yang berbahaya, apalagi ini sudah menyerang otak.   Aku menjadi menderita karenanya. Aktivitasku menjadi sangat terbatas. Tanganku yang berfungsi normal hanya sebelah kanan. Alhamdulillah aku masih bisa ngetik. Kata dokter, gangguan otak yang disebabkan oleh virus toksoplasma menyerang otak kanan, hingga anggota gerak sebelah kiri tidak berfungsi. Aku tidak tahu aku bisa normal lagi atau tidaK?Aku kesulitan berbicara karenanya, sehingga aku menjadi tidak bisa bekerja seperti biasanya. Padahal aku adalah tulang punggung keluarga. Sejak aku sakit, nenek bekerja sebagai pemulung. Sedih aku melihatnya...di usia yang sudah senja itu harusnya nenek beristirahat di rumah. Sebagai cucu, aku merasa tidak berguna. Berbagai macam obat-obatan herbal dan obat dokter telah ku minum, tetapi tidak ada hasil. Tiap pagi nenek berangkat sambil membawa karung untuk wadah Aqua bekas. Aku hanya bisa menangis dan membiarkan nenek pergi begitu saja, karena aku pun
Baca selengkapnya

Panggil aku dinar 2

Panggil aku dinar  Namaku Dinda Hapsari saat ini aku melanjutkan gelar kesarjanaanku di salah satu perguperguruan tinggi swasta di kota kembang Bandung, Walau asli saya  Dari yogya  Namun saya jatuh cinta dengan kota  ini. Ga tau kenapa, saya  suka dipanggil dinar, mungkin karena dinar terbuat dari emas yang tidak akan terkena inflasi. Lewat analogi itu, saya berfikir saya harus kuat dengan segala macam ujian dan cobaan. Terlebih nama dinar merupakan hadiah dari nenek sewaktu kecil. Itulah kenapa saya senang di panggil  dinar. Hari ini aku keluar dari rumah sakit, yaa Allah bersyukur sekali. "ibu, aku izin ke toileto dulu sebentar" aku mengusap punggung ibuku dan ibu pun mengangguk tanda mengiyakan. Ketika memasuki toilet darah mengalir deras lewat kakiku  "yaa rabb inikah saatnya ? Aku ga mau liat ibu sedih. Biarlah luka dan sakit ini aku pendam sendiri. Mobil jemputanj telah tiba tiba, aku segera menemui ibu seolah-olah tidak ada apa - apa. Aku menaiki mobmo itu
Baca selengkapnya

Dibalik Nama Dinar

Sejak sakit kegiatanku hanya menulis.  Aku tidak memiliki Keleluasaan untuk bergerak. Tanganku yang normal cuman sebelah... Untungnya tanganku yang kanan masih bisa kugunakan untuk menulis. Aku bisa berkarya dibalik kekurangan pada tubuh ini. Menangis! Ya,  ingin ku teriak dan menangis atas takdir ini. Terlebih, satu per satu orang-orang yang dulu sering mendukungku malah pergi meninggalkanku sejak keterpurukan ini.  Oia, itu selintas tentang kondisiku... Sebetulnya maksud yang ingin disampaikan dalam blog ini bukan itu, melainkan kenapa semuanya bernama Dinar? Ya, aku pun tidak menyadari semua nama dunia maya ku gunakan nama Dinar. Seperti halnya blog ini, toko onlineku, atau nama emailku xixixi... Jadi apa? Sebentar.... Sabar... Biar pembaca penasaran, trus baca sampai selesai .. Xixixi...  Jadi nih, nama Dinar itu adalah mata uang arab yang terbuat dari emas ( yakali... Semua orang udah tahu itu). Aku berharap blog dan online shop aku bisa menghasilkan uang yang berharga layaknya Di
Baca selengkapnya