Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2019
Toksoplasma Otak Dulu gue pikir toksoplasma itu cuman diidap sama ibu hamil. Ternyata gue juga kena tokso guys! Tokso gue udah nyerang otak, kata dokter infeksi virus. Udah stadium akhir kt dokter. Gue panik lah... Bukan karena gue takut mati. Apalagi liat temen - temen  Gue udah pada meninggal semua, karena penyakit nya. Gue sendiri yang masih hidup.     Gue anak tunggal guys, wichis serba sendiri. Ortu Gue udah meninggal, hiks.  Tapi Allah tidak membiarkan gw sendiri. Gw percaya akan keajaiban Allah. Buktinya gw masih hidup sampai sekarang, Walau temen - temen Gue udah pada meninggal.      Tokso itu macam - macam nyerangnya. Gue disini mau nyeritain yang gue alami aja. Kalo gue jelasin penyakit nya gue takut salah. Gue kan bukan dokter...      Ngomong nya ga jelas kaya orang bisu belum lagi tremor hebat di tangan gue. Lo tau kan tremor? Tremor itu semacam gangguan saraf. Tangan gue gerak sendiri sekarang. Diem aja gw Cape. Badan gw ikut gerak juga, kalo udah ky gini kenapa gw g
Awas HIV Mengintai Korban Yang Tak Berdosa       Banyaknya istilah pelakor dan pebinor di sekitar kita. Hal ini menandakan perzinahan telah merajalela. Gaya hidup dengan berganti pasangan menimbulkan penyakit yang sangat terkutuk dan mematikan.       Korban HIV kebanyakan orang yang tidak berdosa, pasangan mereka entah istri atau suami mereka. Stigma akan HIV lebih membunuh daripada penyakit nya itu sendiri. Banyak penderita HIV yang menyembunyikan statusnya sehingga tidak diobati akhirnya memasuki fase Aids atau stadium akhir. HIV memang menular tetapi menularnya tidak semudah flu, tidak menular melalui udara, sentuhan tangan, atau pelukan. HIV hanya menular melalui hubungan beresiko, jarum suntik, dan ibu hamil ke janinnya.       Pengguna narkoba dengan jarum suntik bergantian sangat rentan terkena penyakit ini. Stigma yang berkembang di masyarakat akan HIV penyakit menular memang benar, tapi yang perlu digaris bawahi menularnya tidak semudah flu. Di sini saya bukan dokter yang ta
Berlian Hitam "saya terima nikahnya Kirana larasati… dengan mas kawin tersebut tunai. Tangan gagah mas Ryo menggenggam tangan waliku       Air mataku perlahan meleleh, ketika seluruh saksi di dalam ruangan menggema mengucapkan " sah! ". " selamat yaaa Kiran…" ujar Merry sahabat ku. Satu per satu teman menyalamiku. Rongga bahagia menyelimutiku. Aku bahagia…     Mas Ryo suami yang sempurna. Idaman semua istri. Kehidupan Pernikahan kami sangat bahagia.       Hingga suatu hari aku bermaksud belanja di warung sebelah, aku mendengar ibu - ibu sedang bergosip. " Eh bu Agus, kenal sama Tina ga? Tetangga baru kita. "ujar bu Santi.  " kenapa memangnya bu? "Tanya bu Agus heran.  " eh dia itu pelakor lhooo… hati-hati aja. Ujar bu Santi. Aku mengerutkan keningku, tidak mengerti dengan yang mereka bicarakan. " maksudnya gimana yah ibu - ibu? ", tanyaku tiba - tiba. " eh ada Kirana… hati-hati lhooo jeng. Tina itu janda. Dia