Awas HIV Mengintai Korban Yang Tak Berdosa
      Banyaknya istilah pelakor dan pebinor di sekitar kita. Hal ini menandakan perzinahan telah merajalela. Gaya hidup dengan berganti pasangan menimbulkan penyakit yang sangat terkutuk dan mematikan.
      Korban HIV kebanyakan orang yang tidak berdosa, pasangan mereka entah istri atau suami mereka. Stigma akan HIV lebih membunuh daripada penyakit nya itu sendiri. Banyak penderita HIV yang menyembunyikan statusnya sehingga tidak diobati akhirnya memasuki fase Aids atau stadium akhir. HIV memang menular tetapi menularnya tidak semudah flu, tidak menular melalui udara, sentuhan tangan, atau pelukan. HIV hanya menular melalui hubungan beresiko, jarum suntik, dan ibu hamil ke janinnya.
      Pengguna narkoba dengan jarum suntik bergantian sangat rentan terkena penyakit ini. Stigma yang berkembang di masyarakat akan HIV penyakit menular memang benar, tapi yang perlu digaris bawahi menularnya tidak semudah flu. Di sini saya bukan dokter yang tahu banyak akan penyakit ini, saya hanya menilai melalui kacamata sosial, begitu banyaknya penderita HIV yang dikucilkan, padahal slogan dari Komunitas peduli hiv itu sendiri jauhi penyakitnya bukan orangnya.
   Hiv adalah virus pemicu aids, butuh beberapa tahun untuk memasuki fase Aids atau stadium akhir. HIV seperti hal nya kanker dibagi menjadi 4 stadium.  Hiv sama dengan penyakit berat lainnya kanker, stroke dan jantung.
      Seseorang dikatakan aids jika sudah tidak memiliki daya tahan tubuh. Penyakit pendamping bermunculan. Masalah paling krusialnya adalah Bagaimana penderita hiv aids itu bisa bangkit?  Peran keluarga, pemerintah dan  agama sangat berperan. Peran keluarga sangat penting disini, tapi karena stigma nya akhirnya mereka di jauhi. Mereka yang menjadi Korban harus bangkit sendiri, berjuang sendiri. Ibarat pepatah "sudah jatuh tertimpa tangga".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nek! Kalau Nanti Aku Sembuh, Aku Berangkatkan Nenek Naik Haji

Panggil aku dinar 2

Dibalik Nama Dinar